Ekspose Pola Pangan Harapan Tahun 2021

Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan, Selasa, 21 Septemper 2021 melaksanakan “ekspose Pola Pangan Harapan” Tahun 2021.  
Ketahanan Pangan merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem ketersedian, distribusi dan konsumsi. Subsistem ketersedian pangan menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman, dan keamanannya. Subsistem Distribusi berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Sedangkan subsistem konsumsi berfungsi mengarahkan agar pola pemanfaatan pangan secara nasional memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi, keamanan dan kehalalannya.

Pola konsumsi pangan masyarakat sampai saat ini juga menunjukan kencenderungan kurang beragam dari jenis pangan dan keseimbangan gizinya. Beras masih mendominasi dalam pola konsumsi masyarakat sementara konsumsi sumber karbohidrat lainnya yang dahulu biasa di komsumsi semakin tergeser sejalan dengan perubahan gaya hidup masyarakat.

Sesuai amanat UU No. 18 tahu 2012 tentang Pangan, pada pasal 27, salah satu parameter yang digunakan untuk mengetahui jumlah, mutu, gizi dan keberagaman pangan adalah dengan pendekatan pola pangan harapan (PPH). Melalui pendekatan PPH kualitas konsumsi pangan penduduk dapat dicerminkan dari besaran skor pola pangan harapan. Skor maksimal yang dapat dicapai yaitu 100 (skor ideal). Semakin tinggi skor PPH, menunjukan konsumsi pangan yang semakin beragam dan bergizi seimbang.

Pada penyusunan Pola Pangan Harapan kali ini juga menggunakan standar WNPG XI, dengan nilai angka kecukupan giszi (AKG) sebesar 2.100, dan angka kecukupan protein (AKP) sebesar 57 gram/kapita/hari, hal ini,sesuai dengan RPJMD Kota Pekalongan 2021 -2026. Sumber data untuk penghitungan PPH Tahun 2021 menggunakan data Susenas 2020 yang dikekuarkan Badan Pusat Statistik, diperoleh hasil penghitungan PPH) sebesar 81.7 (kategori sedang) dibandingkan tahun lalu yang mencapai 83,00, ada beberapa penurunan yaitu kelompok pangan kacang-kacangan, buah dan sayur, sedangkan yang mengalami kenaikan adalah kelompok pangan umbi-umbian dan gula. Konsumsi yang masih stabil adalah kelompok pangan padi-padian dan pangan hewani. Perlu upaya untuk meningkatkan kelompok pangan yang mengalami penurunan yaitu denga kegiatan pemanfaatan pekarangan untuk pangan, serta kegiatan diversifikasi pangan.

Pada kesempatan tersebut selain dari unsur Dinperpa, juga hadir sebagai narasumber adalah Kepala BPS Kota Pekalongan, Drs. Rahyudin, M.Si,  Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Dr. Slamet Budiyanto , S.Km, M.Kes serta dari Bappeda kota Pekalongan, Retno Purnomo, S.STP, MM.