Propagasi Dengan Air, Mengapa Tidak?

Salam jumpa, Sahabat Dinperpa.. Dalam tulisan kali ini, kita akan membahas mengenai propagasi dengan air atau water propagation. Lho..propagasi kok dengan air? Nggak busuk tuh? Mungkin ada pertanyaan itu di hati teman-teman. Nah.. mari kita bahas bersama.

Apa Itu Propagasi Tanaman?

Propagasi tanaman adalah proses perbanyakan tanaman atau menciptakan tanaman baru. Terbagi menjadi 2 jenis, yaitu vegetatif/aseksual dan generatif/seksual.
Setek dan cangkok merupakan contoh dari propagasi vegetatif yaitu menggunakan bagian-bagian sel/jaringan tanaman yang mempunyai kemampuan tumbuh kembali. Jaringan ini bisa terdapat pada akar, batang maupun daun.
 
Contoh propagasi vegetatif :  setek batang wijaya kusuma dengan media tanah
Sedangkan proses propagasi generatif melibatkan proses penyerbukan antara serbuk sari pada putik hingga menghasilkan buah dan biji yang digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman.

Water Propagation

Propagasi vegetatif tidak hanya dapat dilakukan dengan media tanah, namun bisa juga dengan media air. Inilah yang disebut water propagation atau propagasi dengan media air.
Dalam proses propagasi dengan air ini, bagian tanaman yang akan dipergunakan untuk perbanyakan (bisa daun, batang ataupun akar) direndam dalam air untuk merangsang pertumbuhan tunas atau akar.

Air apakah yang sebaiknya digunakan sebagai media propagasi ini?
 
Berdasarkan dar beberapa referensi, air yang paling baik digunakan adalah air bersih yang rendah kaporit, misal air sumur atau air mineral. Tapi, aku sendiri tak menggunakan kedua jenis air itu, karena adanya air ledeng/PAM yang tentunya mengandung kaporit. Untuk mensiasatinya aku menambahkan beberapa tetes vit B atau pupuk cair pada air yang kugunakan sebagai media propagasi ini.
 

Alat & Bahan Yang Diperlukan untuk Propagasi Dengan Air

  • Alat potong yang bersih dan tajam. Bisa menggunakan gunting tanaman, pisau atau silet.
  • Wadah air. Bisa menggunakan botol, gelas, cangkir, mangkok, dll yang besarnya disesuaikan dengan besar bagian tanaman yang akan dipropagasi.
  • Air. Sebagaimana telah kusebutkan sebelumnya, gunakan air bersih, lebih baik lagi bila tidak mengandung kaporit.
  • Bagian tanaman yang akan dipropagasi. Bagian tanaman yang digunakan umumnya berupa batang meskipun bisa juga daun ataupun akar (tergantung jenis tanaman yang akan dipropagasi), pastikan bagian tanaman ini sehat.
Tanaman apa saja yang bisa dipropagasi dengan air?
 
Tanaman hias yang sering dipropagasi dengan air antara lain jenis talas-talasan, sirih-sirihan, philodendron, bambu keberuntungan, baby tears, monstera, syngonium, zz plant, dll.
 

Langkah-langkah Propagasi Batang dengan Air

  1. Pilih tanaman induk yang sehat. Tanaman sehat dapat terlihat dari kondisi daun dan batangnya : segar, tidak layu/kering dan bebas dari penyakit. Propagasi dari tanaman induk yang sehat tentunya akan mempunyai prosentase keberhasilan yang relatif besar.
  2. Pilih bagian tanaman yang akan dipotong, yaitu bagian batang yang sehat dan memiliki daun yang juga sehat. Untuk tanaman yang mempunyai akar angin pilih bagian yang sudah mengeluarkan akar angin ini.
  3. Potong bagian batang pada ruas yang paling kokoh, mempunyai akar angin meskipun pendek, dan ada benjolan kecil calon tunas (biasanya berwarna lebih gelap di sekitar ruas pada tanaman pothos /sirih-sirihan).
  4. Bersihkan batang yang telah dipotong dari kotoran-kotoran, potong daun-daun yang berlebih, sisakan beberapa daun sehat agar proses fotosintesa tanaman tetap terjadi.
 
Cacahan syngonium siap dipropagasi air
  1. Siapkan air bersih bersuhu ruang pada wadah sesuai dengan besar kecil / panjang pendek batang yang telah dipotong. Tambahkan vit B1 atau pupuk cair untuk mempercepat proses propagasi.
  2. Masukkan batang yang sudah siap ke wadah berisi air ini, tempatkan pada lokasi yang terang namun tidak terkena cahaya matahari secara langsung.
  3. Selama masa propagasi ganti air secara rutin, tiap 3 hari – 1 minggu, tergantung dari kondisi air. Apabila air keruh segera diganti. Juga untuk menghindari adanya jentik-jentik nyamuk.
  4. Amati pertumbuhan tanaman. Akar angin yang telah ada akan memanjang dengan ujung akar berwarna putih serta tumbuh akar-akar baru dari bagian bawah batang dan tunas-tunas baru akan muncul.
  5. Lama propagasi sekitar 4-6 minggu. Tanaman hasil propagasi siap dipindah ke pot bermedia tanah apabila telah muncul tunas-tunas, atau panjang akar sekita 10-15 cm. Selama masa propagasi ini ganti / tambah air secara berkala sesuai kondisi.

Keuntungan Propagasi Air

Sebenarnya waktu yang dibutuhkan untuk propagasi dengan air ini relatif sama dengan propagasi vegetatif media tanah, bahkan untuk zz plant/ zamia lebih cepat bila propagasi dengan tanah. Namun ada beberapa keuntungan propagasi dengan air, yaitu:
 
  • Relatif lebih bersih. Ya, dengan menggunakan media air kita tak perlu berkotor-kotor dengan tanah nih. Cara ini tepat dipilih bagi yang malas berkotor-kotor dengan tanah selama melakukan propagasi.
  • Pengamatan perkembangan propagasi lebih mudah. Hal ini terjadi karena wadah tranparan memudahkan kita melihat kondisi tanaman hari demi hari. Apabila menggunakan wadah tidak transparan pun perkembangan mudah diamati dengan mengangkat/mengeluarkan tanaman dari wadah sewaktu-waktu. Perkembangan akar yang dipropagasi dengan media selain air akan lebih sulit dilakukan karena akar tertutup media, dan harus menunggu tunas yang muncul dari media.
  • Bisa digunakan sebagai hiasan ruangan. Tanaman yang sedang dipropagasi dapat sekaligus digunakan sebagai penghias meja, rak ataupun dinding. Untuk keperluan ini bisa dipilih wadah-wadah yang berbentuk unik atau cantik sebagai penambah daya tarik.
 
Nah Sahabat Dinperpa, itu pembahasan kita kali ini tentang PRPPAGASI DENGAN AIR / WATER PROPAGATION. Bagaimana, mudah bukan? Selamat mencoba…
 
Salam Hijau,
-mintani-
 
Catatan: materi propagasi dengan air ini telah lebih dahulu terbit pada blog Lalang Ungu