Sarasehan Kelompok Tani Ternak (KTT) bersama DISNAKESWAN Provinsi Jawa Tengah

Kota Pekalongan - Peranan pembinaan Kelompok Tani Ternak (KTT) dalam memproduksi hasil olahan produksi sangat penting terlebih di masa pandemi yang masih berlangsung. Terlebih,saat kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan bencana banjir di beberapa wilayah,seperti di Kota Pekalongan,membuat KTT di Kota Batik tersebut harus tetap bisa bertahan dan menjalankan aktivitasnya. Oleh karena itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan menggelar kegiatan Sarasehan Kelompok Tani Ternak (KTT) Provinsi Jawa Tengah bersama puluhan peternak yang ada di Kota Pekalongan yang dibuka secara langsung oleh Kepala Dinperpa Kota Pekalongan,Zainul Hakim,SH,MHum. Kegiatan sarasehan KTT tersebut berlangsung di peternakan milik Basyirin di Kelurahan Setono, Senin (22/2/2021).

Sekretaris Disnakeswan Provinsi Jawa Tengah, Drh. Saiful Latif mengungkapkan bahwa kegiatan sarasehan ini dimaksudkan untuk merembug dan menampung permasalahan yang dihadapi para KTT serta kebutuhannya untuk bisa difasilitasi usulannya dalam mengembangkan hasil produksinya. Mengingat,potensi pertanian maupun peternakan di Kota Pekalongan sangat menjanjikan dan bisa bersaing dengan daerah-daerah lainnya.

"Kami ingin dengan sarasehan ini mampu menggali kebutuhan para KTT di Kota Pekalongan,apa permasalahan dan usulannya dengan harapan nanti  akan kami tampung  dan usulkan ke jajaran provinsi maupun pusat ataupun di tingkat Kota Pekalongan sendiri agar kelompok ternak ini bisa lebih berkembang,aktif,disamping itu bisa mengembangkan hasil produksi ternaknya. Pasalnya,potensi pertanian dan peternakan disini prospeknya sangat luar biasa ke depan dengan jumlah KTT dan ternak yang dimiliki sudah banyak dan sangat berpotensi untuk dikembangkan lebih maju lagi,"terangnya.

Menurut Saiful,kondisi banjir yang melanda di sejumlah wilayah di Jawa Tengah khususnya Kota Pekalongan memang harus disiasati para KTT ini agar tetap bisa menjalankan aktivitasnya dalam keberlangsungan hasil produksi maupun menjamin kesehatan ternaknya. Menyikapi permasalahan banjir yang melanda saat ini,lanjutnya,selama kandang ternak tidak  kebanjiran,masih bisa berproduktif bagus. Namun,jika di wilayah itu kandang ternaknya terdampak banjir secara terus menerus memang seharusnya tempat peternakan yang dimiliki peternak perlu direlokasi ke tempat yang lebih aman, sehingga produksi dan kesehatan hewannya bisa terjamin.

"Kami ingin membantu para KTT ini agar lebih maju. Kami apresiasi kinerja Dinperpa setempat yang sudah menjalin hubungan harmonis dengan para peternak,rutin memberikan pembinaan kepada mereka,dan kami selaku di jajaran Provinsi siap membantu bila ada KTT yang ingin mengajukan bantuan dengan syarat harus ada proposal pengajuannya untuk bisa kami verifikasi dan evaluasi,"bebernya.

Sementara itu,Kepala Dinperpa Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ilena Palupi,SPt,MSi menjelaskan bahwa dalam fasilitasi sarasehan ini diikuti oleh 45 orang perwakilan kelompok peternak ruminansia yang bergerak dalam bidang peternakan sapi,kambing dan domba khususnya yang terdampak musibah banjir di Kota Pekalongan. Dalam musibah banjir saat ini yang melanda Kota Pekalongan,Ilena mengakui para peternak tersebut mengalami beberapa kendala diantaranya sulitnya mencari pakan ternak, penyediaan air bersih untuk hewan ternak yang berkurang,terjangkitnya penyakit pada hewan ternak apabila gizi pakannya tidak terpenuhi dengan baik,dan sebagainya.

"Untuk itu,sarasehan ini sekaligus sebagai ajang diskusi oleh kami dengan para KTT mengenai prospek ke depan terutama dalam menghadapi musibah banjir. Selain itu,bertujuan untuk menguatkan kelembagaan dan menjalin silaturahmi bersama dalam mengkaji dan menemukan solusi permasalahan yang ada saat ini," paparnya.

Ilena menyebutkan,beberapa KTT di Kota Pekalongan yang terdampak banjir diantaranya berada di wilayah Kelurahan Degayu,Panjang Baru,Pasirkratonkramat,dan Tirto yang sampai saat ini wilayah tersebut masih tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi.

"Secara umum kendalanya adalah sulitnya mencarikan pakan untuk ternaknya jika keadaannya masih banjir seperti sekarang ini. Untuk masalah kesehatan ternak,dari jajaran Dinperpa sebelum kejadian banjir sudah rutin mengawal dan memberikan pembinaan KTT,menyuplai pemberian vitamin dan obat-obatan untuk hewan ternak mereka agar tidak mudah terserang penyakit. Nanti pun usai banjir telah berangsur surut,kami akan kembali mendatangi kandang-kandang ternak milik KTT ini untuk memastikan ternak-ternak mereka tetap sehat,aman dan terjamin,dan melakukan pendampingan khusus untuk KTT dalam menangani masalah-masalah yang dihadapinya,"pungkasnya.